Selasa, 04 November 2014

Katakanlah! Ini Rumusan Percaya Diri -Law of Success-

Pertama: Saya tahu saya punya kemampuan untuk meraih objek dari definite purpose (tujuan jelas) saya, maka saya menuntut diri saya sendiri untuk melakukan tindakan yang agresif, berkelanjutan dan berketeguhan menuju pencapaiannya.

Kedua: Saya sadar, pikiran-pikiran yang mendominasi dalam benak saya pada akhirnya akan mengaktualisasikan diri keluar lewat tindakan tubuh secara bertahap mengubahnya menjadi realitas fisik. Maka, saya akan mengkonsentrasikan pikiran saya sedikitnya 30 menit dalam sehari untuk memikirkan orang seperti apa saya nanti jadinya, dengan menciptakan gambaran mental orang itu dan kemudian mewujudkan gambaran itu melalui aktivitas praktis.

Ketiga: Saya tahu, melaui prinsip auto sugesti maka setiap hasrat yang terus-menerus saya tanamkan dalam pikiran saya pada akhirnya akan membutuhkan expresi melalui beberapa cara praktis untuk mewujudkannya. Maka, saya harus menyisihkan sepuluh menit dalam sehari untuk menuntut diri saya mengembangkan faktor-faktor menjadi Master Mind, punya tujuan utama yang jelas, punya kepercayaan diri, punya kebiasaan menghemat, punya sikap berinisiatif dan kepemimpinan, kuat dalam imajinasi, mempunyai antusiasme, bisa mengkontrol diri, punya kebiasaan memberikan lebih, punya kepribadian yang menyenangkan, bisa berfikir akurat, konsentrasi, mampu bekerja sama dengan orang lain, bisa mengambil manfaat dari suatu kekeliruan, tinggi toleransi, dan mempraktikan the gonden rule

Keempat: Saya menyadari sepenuhnya bahwa jabatan atau kekayaan tidak akan berlangsung lama jika tidak di bangun atas dasar kebenaran dan keadilan. Karena itu, maka saya tidak akan melakukan transaksi yang tidak memberikan manfaat bagi siapa saja yang terlibat.

Kelima: Saya akan sukses dengan cara menarik kekuatan-kekuatan yang saya harapkan dan kerja sama dari pihak lain. Saya akan menarik  orang lain untuk bekerja pada saya karena saya juga akan terlebih dahulu bekerja untuk mereka. Saya akan menghapuskan kebencian, iri hati, dengki, egoisme, dan sinisme, dengan cara mengembangkan rasa cinta pada semua manusia. Saya sadar, satu sikap negatif kepada orang lain tidak akan pernah bisa membawa saya ke arah kesuksesan. Saya akan membuat orang lain percaya karena saya percaya pada mereka dan diri sendiri.

Pendapat Menarik Tentang Hukum 'Menyanyi'


Syaikh Al-Ghazali mengatakan, "Bila nyayian dibarengi dengan hal-hal haram, maka itu yang dilarang. Tetapi bila tidak, maka tidak masalah. Musik dan nyanyian itu sama, kerana Rasul pernah mendengar suara rebana dan seruling tanpa merasa tabu. Memang benar bahwa lagu akan berbeda-beda pengaruhnya terhadap jiwa. Oleh karenanya, yang perlu ditentang adalah suara kebanci-bancian dan syair-syair yang vulgar dan mesum (jorok)!"

Syaikh Muhammad Al-Ghazali juga menegas-kan bahwa umat Islam sangat memerlukan banyak keseriusan dan sedikit hiburan, seraya berkata, "Bila kita dianugerahi menjadi seniman yang memiliki kehormat-an dan kemampuan, maka dapat mengubah seni menjadi faktor pembina bukan perusak, serta pembangkit perasaan mulia bukan selera rendah!"

Silahkan menyanyi, jika ingin berdangdut ria, saya sarankan dengarkan lagu "Kutitip cintaku" karya om Ona Sutra. Jangan cuma tau "Buka Titik", "Pacar Lima Langkah" atau "Satu Jam Saja".

10 Filosofi Jawa, Kanjeng Sunan Kalijaga:

1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)

2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)

4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)

Makna GUNDHUL PACUL

'Gundul' adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. jadi 'gundul' adalah kehormatan tanpa mahkota. 'Pacul' adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Jadi pacul adalah lambang kawula rendah, kebanyakan petani

'Gundul pacul' artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak. Orang Jawa mengatakan pacul adalah 'Papat Kang Ucul' (4 yang lepas). Kemuliaan seseorang tergantung 4 hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat.
2.Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
3.Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4.Mulut digunakan untuk berkata adil. Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.

'Gembelengan' artinya besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya. Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan: GEMBELENGAN (congkak/sombong). NYUNGGI2 WAKUL (menjunjung amanah rakyat/orang banyak) GEMBELENGAN (sombong hati), akhirnya WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak bisa dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia-sia, gak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak).