Yang aku tahu dan pahami, tak ada seseorangpun di antara kita yang bisa
memastikan siapapun masuk surga atau neraka nantinya. Itu hak yang cuma
Allah memilikinya.
Semua orang memang punya salah, justru orang-orang yang paling rindukan Tuhan adalah kembalinya orang-orang yang bersalah itu ke 'jalanNya'. Jadi memang kesadaranmu atas kesalahan itu dan bertaubat merupakan sebuah jalan mendapatkan kasih Tuhan.
Banyak orang-orang yang merdu suaranya melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an. Sayangnya ada juga di antara mereka yang memanfaatkan kemerduan suara itu untuk menebar kebencian, mengajak orang-orang untuk mempertikai sesuatu yang bukan merupakan masalah, adu domba demi menghasilkan keuntungan pribadi dan kelompok.
Semua orang memang punya salah, justru orang-orang yang paling rindukan Tuhan adalah kembalinya orang-orang yang bersalah itu ke 'jalanNya'. Jadi memang kesadaranmu atas kesalahan itu dan bertaubat merupakan sebuah jalan mendapatkan kasih Tuhan.
Banyak orang-orang yang merdu suaranya melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an. Sayangnya ada juga di antara mereka yang memanfaatkan kemerduan suara itu untuk menebar kebencian, mengajak orang-orang untuk mempertikai sesuatu yang bukan merupakan masalah, adu domba demi menghasilkan keuntungan pribadi dan kelompok.
Banyak juga yang merasa lebih dekat hubungannya dalam melakukan teladan
dari Rasulullah, padahal sebenarnya jauh sekali perbandingannya.
Sebagai perbandingan dasar, Rasulullah itu 'ra'ufur rahiim', yang paling
mengasihi di antara kita. Sedang orang-orang yang mengaku itu justru
seringkali menghakimi sesuatu tanpa verifikasi. Tentu orang-orang
seperti itu hanya menyimpan buruk sangka dan kebencian di dalam dirinya.
Lebih banyak lagi yang merasa baik karena sudah mengikuti tampilan-tampilan arab, berjenggot, gamis, sorban dan sebagainya. Merasa itu adalah cerminan Islam. Padahal Abu Jahal juga seperti itu. Mereka tak paham bahwa islam hanya mengatur cara berpakaian, bukan mengatur pakaian apa yang harus dipakai. Tapi hanya saja, kesombongan menutupi itu semua, dan sampai sekarang merekalah yang mengaku paling benar.
Sekiranya kita dapat mengambil hikmah dari jutaan kisah-kisah kebersahajaan yang sudah terjadi sejak ribuan tahun ini. Bahwa perdamaian itu lebih baik, bersaudara itu kebajikan, saling menghasihi itu modal dasar kasih Tuhan. Dan tanpa kasih Tuhan, pantaskah kita masih berharap surga?
Bukan sedikit-sedikit mengklaim bahwa surga itu milik kami dan neraka milik kalian. Apa yang mau kita katakan nanti ketika Allah membalikkan itu semua?
Lebih banyak lagi yang merasa baik karena sudah mengikuti tampilan-tampilan arab, berjenggot, gamis, sorban dan sebagainya. Merasa itu adalah cerminan Islam. Padahal Abu Jahal juga seperti itu. Mereka tak paham bahwa islam hanya mengatur cara berpakaian, bukan mengatur pakaian apa yang harus dipakai. Tapi hanya saja, kesombongan menutupi itu semua, dan sampai sekarang merekalah yang mengaku paling benar.
Sekiranya kita dapat mengambil hikmah dari jutaan kisah-kisah kebersahajaan yang sudah terjadi sejak ribuan tahun ini. Bahwa perdamaian itu lebih baik, bersaudara itu kebajikan, saling menghasihi itu modal dasar kasih Tuhan. Dan tanpa kasih Tuhan, pantaskah kita masih berharap surga?
Bukan sedikit-sedikit mengklaim bahwa surga itu milik kami dan neraka milik kalian. Apa yang mau kita katakan nanti ketika Allah membalikkan itu semua?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar