Silahkan tebarkan sajadahmu, sepanjang apapun kau mau.
Silahkan lengkingkan suaramu, sekuat apapun yang kau ingin.
Silahkan sisihkan lengan bajumu, setinggi apapun yang kau butuhkan.
Silahkan ajak teman-temanmu, sebanyak apapun sebisamu.
Silahkan lengkingkan suaramu, sekuat apapun yang kau ingin.
Silahkan sisihkan lengan bajumu, setinggi apapun yang kau butuhkan.
Silahkan ajak teman-temanmu, sebanyak apapun sebisamu.
Tapi kalau tebaran sajadah hanya untuk kau pijak-pijak; lengkingan
suaramu mengajak kepada kerusuhan; sisihan baju kau jadikan ajang pamer
kekuatan; teman-temanmu kau hasut untuk saling memukul. Akan kukatakan
laknat kepadamu, dengan mengutip ayat-ayat Al-Qur'an.
Sajadah itu alas, tempat kau merebahkan segala keangkuhan.
Suara itu bunyi kebaikan, seruan untuk melakukan segala kebijakan.
Lengan baju itu hijab, mengangkatnya berarti kau menerima segala perbedaan.
Teman-teman itu ladang, yang pupuknya adalah caramu memperlakukannya.
Aku berdo'a; juga di atas sajadah, suara yang sama sifatnya denganmu, menyisihkan baju saat berwudhu, dengan banyak teman-teman yang mengaminkan: kelak ketika kepulanganmu, kerukunan kita berkalilipat jadinya, gotong royong hidup kembali setelah lama mati, kita bisa tertawa seperti saat kita belum tahu apa itu kekuasaan.
Kau tahu? Meskipun ini kuawali dengan ancaman. Tiada lain harapan dariku selain segala kebaikan yang kau dapat. Karena sekuat apapun kau memusuhiku, tak ada alasan bagiku untuk tak tetap menyayangimu.
Sajadah itu alas, tempat kau merebahkan segala keangkuhan.
Suara itu bunyi kebaikan, seruan untuk melakukan segala kebijakan.
Lengan baju itu hijab, mengangkatnya berarti kau menerima segala perbedaan.
Teman-teman itu ladang, yang pupuknya adalah caramu memperlakukannya.
Aku berdo'a; juga di atas sajadah, suara yang sama sifatnya denganmu, menyisihkan baju saat berwudhu, dengan banyak teman-teman yang mengaminkan: kelak ketika kepulanganmu, kerukunan kita berkalilipat jadinya, gotong royong hidup kembali setelah lama mati, kita bisa tertawa seperti saat kita belum tahu apa itu kekuasaan.
Kau tahu? Meskipun ini kuawali dengan ancaman. Tiada lain harapan dariku selain segala kebaikan yang kau dapat. Karena sekuat apapun kau memusuhiku, tak ada alasan bagiku untuk tak tetap menyayangimu.
sudah mulai berjuang di blogger ya habibi..... berkunjung juga ke blog aku ya habibi.... di https://makhlukmaya.blogspot.com
BalasHapus