Senin, 28 November 2016

Pendidikan dan Akhlak

Kata Imam Ali alaihisalam tentang akhlak dalam keilmuan, beliau memberikan contoh pendidikan ibu dan anaknya. Beliau mengingatkan untuk tidak menggunakan kefasihan yang kita miliki dalam berbicara untuk memenangkan argumen dengan ibu kita yang ialah manusia pertama kali yang mengajari kita berbicara. Jika tidak, kita akan kehilangan keberkahan dalam ilmu tersebut. Atau justru akan mendatangkan penyakit batin.

Belakangan yang menjadi masalah pendidikan kita hari ini adalah akhlak. Anak-anak sama sekali tak menghormati gurunya, yang karenanyalah ia terlepas dari belenggu kebodohan. Terlepas dari kenyataan bahwa memang kita hidup di zaman yang profesi guru bisa dijadikan lapak utama mencari nafkah, yang seringkali mengakibatkan nilai pendidikan menjadi bias.

Bahwa akhlak harus selalu dikedepankan daripada ilmu adalah sebuah keharusan. Adanya akhlak dalam diri seseorang masih memungkinkan untuk dapat menyerap ilmu. Sedang ilmu yang tanpa diikuti akhlak hanya akan menciptakan kepongahan dan kesombongan.

Akhirnya, ini adalah tugas kita bersama. Bagaimana kita bisa menanamkan akhlak pada diri kita dalam proses mencari ilmu. Begitu pula bagaimana kita selalu mencerminkan akhlak kita dalam proses penyampaian ilmu. Pun dalam diskusi dan perdebatan.

Dan apa-apa yang terjadi belakangan akibat racun dari Jakarta yang telah merusak moral kita sebagai bangsa yang berkebhinekaan cukuplah menjadi pelajaran. Cukuplah marah-marahnya, cukuplah saling menghinanya, cukuplah caci-makinya. Mari kita citrakan kembali, bahwa Indonesia adalah kiblat adabnya dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar