Senin, 28 November 2016

Selaraskan Niat dan Kelakuanmu!

Berbuih kau berbicara tentang keagungan Islam. Tapi yang kau lakukan justru mengkerdilkannya. Pernahkah kau setidaknya berpikir dampak terhadap apa yang kau lakukan: Berapa banyak orang akan saling membenci, berapa mualaf yang mulai meragukan pilihannya, berapa murtadin yang mensyukuri 'perpindahannya'.

Kau seringkali mengatakan kaulah yang paling memahami Islam. Tidakkah kau mengingat bahwa perbedaan adalah rahmat? Bagaimana bisa kau merasa yang paling paham tentang sebuah ajaran, tetapi tak bisa menerima perbedaan yang termasuk di dalam ajaran tersebut.

Ingatlah, kepada berapa ratus orang kau berkata bahwa islam adalah yang menebar kasih bagi sekalian alam? Kau pikir berapa banyak di antara mereka yang mempercayai itu, sedang yang kau lakukan justru menjadi penyebab perpecahan. Bisa-bisanya kau mengatakan akan memberikan mereka madu padahal yang kau berikan adalah racun.

Berhentilah, kawan. Rapikan kembali niatmu. Aku yakin apapun yang kau perjuangkan saat ini, berangkat dari niat yang baik. Tapi, bukankah sebuah kecelakaan apabila kebaikan yang kau harapkan justru melahirkan lebih banyak keburukan?

Aku menghargai kegigihanmu. Aku salut akan semangat keagamaan yang berkobar di dirimu. Tapi aku juga menyayangimu. Dan untuk itu, aku akan tetap mengingatkanmu, meski suatu saat nanti kau menganggapku musuhmu. Kau akan tetap menjadi saudara bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar